Tuesday, April 12, 2016

Perhatian Punya Usaha Belum Tentu Pebisnis


Karena sekarang saya punya usaha dan ingin berkembang, saya cari-cari artikel tentang wirausaha dan juga membaca buku tentang usaha. Artikel dari posting di om jamilazzain  yang menurut saya mengingatkan kembali saya,apakah saya ini seorang pengusaha atau hanya pekerja yang bekerja di usaha sendiri. berikut ini saya copykan artikel beliaunya. semoga bermanfaat bagi kita semua.
Ada banyak orang setelah ikut seminar atau training wirausaha akhirnya memutuskan resign (keluar) dari kantornya.  Alasannya beragam, “Saya mau jadi pengusaha. Saya ingin bebas mengatur waktu. Saya ingin punya penghasilan yang lebih besar. Saya ingin bisa lebih dekat dengan keluarga.”
Setelah mereka menjalankan bisnis, apakah keinginannya itu terwujud? Tentu ada yang terwujud, ada pula yang tidak. Bahkan tidak sedikit yang kualitas kehidupannya semakin menurun setelah “berbisnis”. Banyak pula yang terjebak pada kesibukan operasional bisnisnya, hutang bertumpuk dan keharmonisan keluargapun terganggu.
Mengapa itu terjadi? Menurut saya karena ada yang salah memahami makna bisnis atau berwirausaha. Ada yang beranggapan bila mau bisnis harus memiliki keterampilan atau keahlian dalam bidang tertentu. Bisnis diartikan sempit sebagai “keahlian atau keterampilan”. Akhirnya, mereka yang merasa ahli masak kemudian mendirikan restoran. Ia yang memasak, ia pula kokinya. Bila ini terjadi Anda bukan pengusaha, Anda hanya pekerja yang bekerja di usaha Anda sendiri.
Pebisnis  itu yang utama adalah mindset dan mental, bukan keterampilan. Memang akan lebih baik bila Anda menguasai keterampilan. Tetapi, tidak baik bila  Anda terjebak dalam pekerjaan-pekerjaan teknis yang rutin. Waktu dan energi Anda harusnya digunakan lebih banyak untuk mengembangkan bisnis, bukan urusan teknis.
Seorang pebisnis visioner akan menyiapkan SDM (sumber daya manusia) dan juga sistemnya. Seorang pebisnis punya target “kapan bisnis Anda tetap jalan ketika Anda tinggal jalan-jalan”. Bila Anda tidak begitu, berarti Anda sebenarnya bukan pebisnis walau Anda punya usaha.
Saya punya sahabat bernama Mursida Rambe yang mendirikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT), sejenis koperasi simpan pinjam yang beroperasi secara syariah. Saat awal mendirikan BMT memang ia ikut terjun ke pasar-pasar tradisional dan melakukan hal-hal yang sifatnya operasional. Namun itu tidak berlangsung lama. Energi dan waktunya lebih banyak dicurahkan untuk membina SDM dan membangun sistem.
Hasilnya? Usaha yang pada tahun 1994 hanya bermodal satu juta rupiah, kini beraset lebih dari Rp 60 milyar. Saya yakin BMT Beringharjo Yogyakarta yang dipimpin Mursida Rambe tidak akan berkembang seperti saat ini bila perempuan ini hanya sibuk mengurusi teknis operasional. Mursida Rambe di mata saya adalah seorang pebisnis sejati.
Apakah Anda sudah menjadi pebisnis? Atau hanya merasa menjadi pebisnis?
petikan pada artikel lainnya:
Bila Anda pebisnis, cobalah sekali-kali Anda berada pada posisi pelanggan Anda. Apakah layanan perusahaan Anda kepada pelanggan sudah memuaskan? Apakah pelanggan memperoleh banyak manfaat setelah menggunakan jasa Anda? Sebagai pelanggan layanan seperti apa yang Anda harapkan?

Sesekali Anda perlu melihat diri Anda dari sisi luar agar Anda bisa introspeksi, bisa meningkatkan rasa syukur dan tidak mudah mengeluh. Dengan cara itu, Anda juga akan belajar menyadari betapa kecilnya diri Anda bila dibandingkan dengan sekitar dan kemudian segera berbenah dan bertumbuh. Cobalah segera pandang diri Anda dari sisi luar Anda.


Keluarkan Tanganmu Dari Saku


Saat berlibur ke tempat yang dingin dan kemudian ingin menghangatkan badan, apa yang akan Anda lakukan? Salah satunya bisa degan cara membakar kayu di perapian. Apakah hangatnya akan langsung Anda dapatkan dengan hanya berkata, “Ayo perapian, berikan aku kehangatan nanti akan saya beri kayu bakar!” Tentu tidak. Anda harus “memberi” perapian kayu bakar terlebih dahulu baru kemudian Anda akan memperoleh kehangatan.
Begitu pula dalam kehidupan, Anda akan memperoleh “kehangatan” dari alam berupa kebahagiaan, rasa hormat dan keberungungan hidup bila Anda sudah memberi sesuatu untuk dunia. Jika tangan Anda selalu tersimpan di dalam saku, Anda tidak akan pernah bisa berjabat tangan dengan orang lain.. Anda tak akan pernah bisa memeluk dan membelai orang-orang yang Anda cintai.
Keluarkanlah tangan Anda dari dalam saku. Gunakanlah tangan Anda untuk memberi, membelai, menyentuh dan melakukan hal-hal yang memberi manfaat untuk diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Berikanlah tanpa syarat. Seperti halnya alam yang selalu memberi apapun kepada kita tanpa syarat. Setiap hari kita mendapat sinar matahati tanpa syarat, setiap hari kita menghirup oksigen tanpa syarat!
Berikanlah yang terbaik tanpa syarat. Saya pernah membaca sebuah cerita dari sebuah buku pada tahun 2004. Didalam buku itu diceritakan tentang seorang tukang yang ahli membuat rumah. Karena sudah puluhan tahun dia membuat rumah dan merasa jenuh akhirnya ia mengajukan pensiun dini kepada pimpinannya. Tentu pimpinannya agak keberatan karena tukang ini salah satu karyawan terbaiknya.
Karena keinginan pensiunnya sudah begitu kuat akhirnya permohonan itu disetujui dengan satu syarat, “Tolong buatkan satu rumah terbaik sebelum kamu pensiun.” Tukang itu menyetujui permintaan bosnya. Namun ia mengerjakannya dengan ogah-ogahan dan asal-asalan, bahan-bahan yang dipilih juga bukan bahan yang terbaik.
Setelah rumah itu selesai maka tukang ini menghadap bosnya, “Pak, rumah sudah selesai saya buat, ini kunci rumahnya.” Setelah menerima kunci itu, bosnya berkata, “Selama ini kamu bekerja sangat baik dan saya sangat puas.  Sebagai kenang-kenangan saya berikan rumah ini kepadamu, semoga rumah yang kau buat menjadi tempat tinggal terbaik buatmu.”
Apa yang kita buat dan lakukan, itulah yang akan kita dapatkan..

Mental Wirausaha


Banyak orang merasa sudah memiliki mental wirausaha saat mereka sudah memiliki usaha atau menjalankan bisnis sendiri. Padahal mental wirausaha tidak selalu berhubungan dengan punya usaha atau tidak punya usaha. Seorang karyawan pun bisa memiliki mental wirausaha.
Apabila Anda punya usaha tetapi selama bertahun-tahun Anda masih terjebak mengerjakan pekerjaan teknis operasional berarti Anda tidak memiliki mental wirausaha. Seorang yang punya usaha restoran tapi dia terjebak mengolah masakan dan mengerjakan urusan dapur sendirian ia tak memiliki mental wirausaha. Seseorang yang membuat agar usahanya sangat tergantung dengan keberadaannya, ia tidak memiliki mental wirausaha.
Lantas seperti apa orang yang memiliki mental wirausaha? Banyak cirinya, saya sampaikan beberapa diantaranya. Pertama, ia membangun tim yang solid.  Seseorang yang bermental wirausaha tidak akan tergoda untuk menokohkan dirinya. Ia lebih memprioritaskan kerja tim yang didukung dengan sistem yang kuat. Perusahaan harus tetap jalan tanpa kehadirannya.
Tengoklah pengusaha-pengusaha besar, usaha mereka tetap berkibar walau mereka tinggal untuk keliling dunia. Bukan hanya itu, sepulang dari keliling dunia biasanya ada bisnis baru yang ia bawa untuk dikembangkan. Ia akan membentuk tim dan sistem lagi untuk mengembangkan bisnis barunya itu. Bisnisnya terus tumbuh membesar dan melebar.
Kedua, ia pro aktif membangun kekuatan dan jaringan. Seseorang yang bermental wirausaha tidak ingin maju sendirian. Secara pro aktif ia akan terus berkolaborasi dengan orang orang yang memiliki visi dan misi yang seirama. Bisnisnya kuat karena mereka saling menguatkan satu dengan yang lain. Setiap membangun kerjasama mereka ingin selalu win-win solution, saling menguntungkan bukan “yang penting saya untung”.
Ketiga, ia mudah beradaptasi dengan perubahan. Orang-orang yang bermental wirausaha tidak kaku dengan ide dan gagasannya. Mereka cepat mengikuti perubahan zaman, cepat membaca selera pasar dan kemudian memanfaatkannya untuk kemajuan bisnisnya.
Baca dan pelajarilah perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan ratusan tahun. Mereka semua dikelola oleh orang-orang yang bermental wirausaha. Bisnisnya tidak hanya bertahan pada satu generasi tetapi bisa diwariskan kepada anak cucunya.
Nah, bagi Anda yang sudah berbisnis lebih dari 5 tahun, tolong jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.  Apakah sudah punya tim yang solid? Apakah jaringan yang mendukung bisnis Anda terus bertambah? Apakah produk dan jasa Anda memang sangat diminati pasar? Bila semua jawabannya belum/tidak, patut diragukan Anda memiliki mental wirausaha.


Pencipta Nilai


Anda ingin kaya? Saya yakin sebagian besar Anda menjawab: Ya. Sekarang coba Anda tuliskan 5 alasan mengapa Anda harus kaya? Atau paling tidak coba ucapkan secara jelas 5 alasan mengapa Anda harus kaya? Agar mendapat manfaat dari tulisan ini, jangan lanjutkan membaca sebelum Anda menjawab pertanyaan tadi.
Oke, sudah dijawab? Berapa banyak jawaban Anda? Kurang dari 5, persis 5 atau lebih dari 5 alasan? Menurut mentor bisnis saya, jawaban Anda mencerminkan pikiran dan tindakan Anda selama ini. Bila Anda menjawab kurang dari 5, itu berarti Anda tipe pengurang nilai. Selalu melakukan pekerjaan di bawah standar atau kewajiban yang diminta.
Tipe pengurang nilai ini, bila menjadi karyawan ia akan menjadi beban. Gaji yang diterima lebih besar dari pekerjaan yang dihasilkan. Apabila terlalu banyak karyawan tipe ini di perusahaan maka kebangkrutan tinggal menunggu waktu. Apabila ia menjadi pengusaha maka usahanya tidak akan bertahan lama. Konsumen banyak yang kecewa, apa yang dijanjikan tidak sesuai dengan kenyataan.
Apabila Anda menjawab persis 5, berarti Anda manusia rata-rata. Hanya mengerjakan yang menjadi tugas Anda. Apabila Anda bekerja dan mendapat gaji Rp 10 juta maka Anda hanya mengerjakan pekerjaan senilai Rp 10 juta. Bila lebih hanya beberapa juta saja.
Bila Anda menjawab lebih dari 5 alasan maka Anda adalah pencipta nilai. Apabila Anda bekerja dan mendapat bayaran Rp 10 juta maka Anda akan memberikan nilai berlipat dari bayaran Anda. Para pencipta nilai inilah para pemenang.  Carilah karyawan dari orang-orang yang memiliki tipe ini. Perusahaan Anda akan terus bertumbuh membesar.
Jika ia pengusaha, ia adalah pengusaha yang dipercaya oleh pelanggan dan mitra kerjanya karena selalu memberikan nilai lebih kepada mereka. Apabila Anda ingin menjadi pengusaha yang sukses saran saya jadilah tipe pencipta nilai ini. Anda harus memberikan banyak nilai dan kelebihan kepada pelanggan Anda.
Segeralah berbenah, bila saat ini Anda masih termasuk pengurang nilai atau tipe manusia rata-rata segeralah berlatih untuk menjadi pencipta nilai. Saat menjawab pertanyaan itu dari mentor bisnis sayapun hanya menjawab 5 alasan. Saya tipe manusia rata-rata. Tetapi tidak ada kata terlambat untuk berbenah, kita harus menjadi pencipta nilai, kita mulai sekarang juga!

dikutip dari:
http://artikelbrowsing.blogspot.co.id/2012/03/perhatian-punya-usaha-belum-tentu.html

Thursday, March 24, 2016

Kesalahan Dalam Berbisnis Kuliner yang Harus Dihindari

Bisnis kuliner memang menjadi salah satu bisnis yang favorit dan banyak dijalankan baik orang tua maupun wirausahawan muda. Sebenarnya bisa dikatakan bahwa bisnis ini adalah bisnis yang rumit karena ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Sebagai contoh ketika Anda bisnis kuliner dengan membuka cafe, maka harus memiliki tempat strategis, peralatan memasak, alat makan yang jumlahnya tidak sedikit.
Selain itu dalam bisnis kuliner juga harus ada inovasi, kreativitas dan konsisten untuk menjaga produk. Itulah beberapa kunci untuk meraih keberhasilan bisnis makanan. Sayangnya masih ada saja beberapa wirausahawan muda yang tidak memperhatikan hal-hal sepele lain dan berpotensi menjadi kesalahan. Jangan heran bila ada sebuah bisnis kuliner yang bangkrut atau gagal hanya karena kesalahan sepele yang sebenarnya bisa dihindari.
Berikut beberapa kesalahan dalam bisnis kuliner yang harus Anda hindari:

1. Tidak memperhatikan lingkungan sekitar

Mungkin beberapa orang yang menjalani usaha makanan seperti warung, restauran, kaki lima atau café mengeluhkan sepinya pengunjung beberapa minggu ini. Ada diantara mereka yang menyalahkan adanya kompetitor. Padahal ia tidak memperhatikan adanya tumpukan sampah yang berada didekat tempat usahanya. Ini merupakan salah satu contoh kasus kesalahan dalam usaha kuliner.
Bagaimana pun tumpukan sampah atau hal yang mengganggu sangat terlarang berada didekat usaha kuliner. Entah itu sampah hasil limbah usaha Anda atau dari orang lain, segera bereskan atau Anda akan kehilangan pendapatan secara drastis. Intinya, perhatikan lingkungan sekitar apakah sudah memenuhi syarat kenyamanan?

2. Menurunkan mutu meski sedikit

Sebuah contoh kasus, seorang pedagang serabi yang sudah cukup sukses akhirnya harus kehilangan banyak pelanggan. Kesalahannya hanya sepele, yakni karena ia beralih menggunakan pemanis buatan (aditif makanan). Padahal sebelumnya ia menggunakan gula aren. Bukankah ini sama saja menurunkan kualitas dan mutu makanan?
Ini adalah kesalahan yang benar-benar sepele, dan pastikan Anda tidak pernah melakukan hal semacam ini. Buatlah menu hidangan menggunakan bahan yang semestinya, tidak dikurangi, tidak melebihi dan tidak diganti. Harap membedakan antara menjaga mutu dengan berinovasi, karena berinovasi berarti membuat sesuatu yang baru namun tetap memperhatikan kualitas dan mutu.

3. Layanan kurang maksimal

Sudah berkali-kali dibahas bahwa pelayanan harus prima kepada pelanggan. Mungkin Anda memiliki menu hidangan yang dianggap enak di kota Anda dan tempatnya juga nyaman. Namun bila pelayanan kurang maksimal tentu orang akan pikir-pikir untuk datang lagi makan di café Anda. Dapatkah pelanggan merasa puas ketika seorang waiter atau pelayan berbicara ‘judes’ atau kurang ramah?

4. Lama dalam penghidangan

Pernahkah Anda pergi ke sebuah restauran, kemudian memesan sesuatu dan ternyata Anda harus menunggu cukup lama. Tentu ini adalah hal yang cukup menjengkelkan karena pelanggan tidak mau tahu apa yang ada di area produksi. Yang diinginkan adalah segera makan karena lapar.
Tipsnya, Anda harus lebih cekatan dalam menghidangkan pesanan, dan apabila ada menu tertentu yang membutuhkan waktu lama penghidangan maka Anda harus memberitahu kepada pelanggan agar tidak salah paham. Gunakan tenaga karyawan lebih banyak bila perlu untuk pelayanan lebih cepat.

5. Sering libur

Bukan masalah Anda harus buka setiap hari, namun perhatikan ketika Anda sedang tutup atau libur. Pastinya libur dihari minggu bukanlah ide bagus karena pada hari tersebut adalah hari dimana banyak orang ingin bersantai dan juga menikmati kuliner diluar. Justru hari libur usaha Anda yang terbaik adalah bukan pada hari minggu atau hari libur lainnya. Terkecuali hari raya agama Anda atau jika memang ada kepentingan yang mendesak.

6. Terlalu pasrah pada pegawai

Untuk usaha yang sudah cukup maju dan memiliki pegawai, bukan berarti Anda bisa santai-santai dan tidak mau tahu yang terjadi dilapangan. Tentu saja Anda juga turut mengawasi dan memantau langsung tempat usaha Anda.  Lihat apa yang kurang, lihat apa yang salah dan segera bertindak untuk setiap masalah yang ada. Apalagi jika menyangkut dengan masalah keuangan serta manajemen.
sumber:
http://tulisbaca.com/kesalahan-dalam-berbisnis-kuliner-yang-harus-dihindari/

Wednesday, March 23, 2016

Tips Membuka Café Bagi Yang Bermodal Minim

Bisnis kuliner memang tidak ada habisnya, bahkan bagi Anda yang memiliki kreativitas serta inovasi, bisnis ini dapat sangat menjanjikan. Salah satu bisnis kuliner yang sedang populer saat ini adalah pembukaan café, yang berbeda dengan resoran atau rumah makan. Perlu diketahui bahwa café secara harafiah sebenarnya berarti Kopi sehingga café sangat erat dengan sebutan kedai minuman maupun kedai makanan ringan.
Sangat jarang ditemui ada café yang menyediakan makanan berat, dan inilah perbedaannya dengan restoran. Di negara barat maupun perkotaan besar, café juga sering menyediakan minuman beralkohol rendah. Cukup menarik bagi Anda yang masih bingung ingin berbisnis apa, namun yang masih berhubungan erat dengan dunia kuliner.

Mengapa harus café?

Semua orang pastinya menginginkan bisnis dengan modal yang serendah-rendahnya, dan ingin mendapat untung yang semaksimal mungkin. Kedua, bisnis yang dijalankan harus benar-benar tidak menguras tenaga maupun waktu yang signifikan. Inilah mengapa bisnis café lebih ringan dan membutuhkan modal minim, jika dibandingkan dengan bisnis restoran.
Salah satu faktornya adalah penyediaan menu makanan berat pada restoran yang membutuhkan biaya modal banyak serta tenaga untuk mengolahnya juga besar. Selain itu peralatan masak-memasak restoran juga harus lebih lengkap dibandingkan café. Nah, bagi Anda yang memang sudah memiliki tekad kuat untuk berwirausaha, mengapa tidak segera berbisnis café?
Namun bagi Anda yang sudah memiliki niat, namun terkendala dengan modal yang minim, ternyata masih ada banyak cara agar bisnis ini segera dibuka. Kami akan mencoba memberikan tips jitu bagi Anda yang bermodal pas-pasan namun ingin membuka bisnis café.

Tips Membuka Café Irit

1. Manfaatkan lahan yang ada
Bersyukurlah jika Anda memiliki lahan yang strategis, seperti di pinggir jalan raya maupun di tempat keramaian. Tentu lahan ini sangat besar manfaatnya untuk membuka usaha. Tidak perlu ada biaya pembelian maupun penyewaan. Namun bagi Anda yang tidak memiliki lahan strategis bukan berarti harus menyerah.
Lahan yang tidak berada di pinggir jalan raya dan pusat keramaian bisa saja dimanfaatkan, namun harus ada strategi pemasaran dan promosi yang bagus agar orang-orang mengetahui keberadaan café Anda. Jika ada modal, alternatifnya memang harus menyewa tempat baik ruko maupun lahan kosong yang dibangun. Idealnya café tidak harus besar, minimal memiliki luas 6 x 4 meter. Akan lebih baik jika lebih besar.
2. Berfokus pada satu menu
Restoran setidaknya harus memiliki lebih dari 10 menu makanan dan minuman. Namun café tidak harus memiliki banyak menu, bahkan ada café yang hanya berfokus pada satu menu kuliner. Ada banyak café waralaba terkenal yang hanya memiliki satu menu utama seperti kopi, susu, es krim dan lain-lain. Atau bahkan ada café yang didalamnya hanya menjual roti saja dan memiliki tambahan minuman ringan. Nah, disinilah minat Anda pada menu yang disukai, apakah lebih mengutamakan makanan atau minuman. Dengan sedikitnya menu justru akan mengirit modal serta tenaga pekerja yang mengolahnya.
3. Fasilitas yang murah meriah
Banyak wirausahawan yang melakukan pemborosan dalam penyediaan fasilitas pada café miliknya. Sebagai contoh adalah penyediaan fasilitas meja dan kursi yang mahal padahal belum tentu nyaman. Jika Anda amat sangat terbatas dalam hal budget, alteratifnya Anda tidak perlu menyediakan kursi pelanggan. Saat ini café “lesehan” bisa dibilang menjadi tempat yang cukup nyaman bahkan membuat pelanggan lebih santai.
Fasilitas karpet bersih ditambah meja mini yang tertata baik mungkin cukup ideal. Peralatan lain seperti gelas, piring dan sejenisnya pun tidak harus mahal. Ditambah untuk lebih memanjakan pelanggan, café wajib memiliki fasilitas sound musik sederhana seperti speaker yang tersambung dengan komputer maupun musik player biasa.
4. Maksimalkan tenaga sendiri
Sebenarnya jika Anda sudah memiliki café , artinya harus ada perekrutan karyawan. Seorang karyawan bisa sebagai pekerja utama atau hanya sekedar membantu saja. Yang pasti sebaiknya Anda bertindak sebagai pemilik sekaligus pekerja utama. Tentu lebih menghemat dibandingkan Anda harus merekrut banyak karyawan kemudian banyak menggelontorkan banyak biaya untuk menggaji mereka.
5. Strategi marketing hemat
Promosi memanfaatkan saluran radio maupun media cetak seperti koran memang baik dilakukan, namun tidak selalu efektif. Ada cara pemasaran dan promosi yang lebih jitu serta gratis, yakni menggunakan internet melalui jejaring media sosial.
Situs media sosial memang bisa dimanfaatkan Anda untuk mewartakan bisnis lengkap dengan postingan foto agar calon konsumen tertarik. Selain itu manfaatkan pula berbagai aplikasi-aplikasi messenger pada perangkat Anda.
sumber:
http://tulisbaca.com/tips-membuka-cafe-bagi-yang-bermodal-minim/

Tips & Trik Mengelola dan Menentukan Gaji Karyawan

Anda baru memulai usaha? atau sudah lama membuka usaha tetapi selalu bingung karena selalu gonta-ganti karyawan karena banyak yang berhenti dan susah mencarinya lagi?  Dalam hal ini ada beberapa tips dan trik yang bisa anda lakukan agar tempat usaha anda terus berjalan.  Tips ini bisa cocok untuk anda yang membuka usaha menengah keatas, bagi usaha kecil biasanya cukup dikerjakan sendiri atau mengambil karyawan yang bekerja sambilan bukan kerja tetap karena tentunya memiliki keterbatasan dan kemampuan dalam menggaji karyawan.

Karyawan adalah aset terbesar dalam usaha kita, jika kita tidak mempunyai karyawan dengan kemampuan yang baik dan sesuai dengan bidang usaha kita maka sudah pasti kacau jugalah usaha kita.  Namun ternyata menjaga karyawan agar tetap betah dan terus bekerja di tempat usaha kita juga merupakan dilema yang juga susah bagi kita.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dan mungkin penyebab kurang betahnya suatu karyawan diantaranya :
  1. Gaji yang kurang memadai untuk kebutuhan hidupnya
  2. Pekerjaan yang ia geluti tidak sesuai bidangnya atau profesinya
  3. Tidak suka dengan manajemen tempat kerja atau ada masalah dengan pimpinan atau teman kerja
  4. Tidak menjamin masa depannya
  5. Ada lowongan kerja lain yang lebih besar gajinya dan menjamin masa depannya
  6. Gengsi pekerjaan
  7. Masalah pribadi
Semua faktor diatas adalah salah satu yang menyebabkan mengapa karyawan kurang betah atau berhenti dari pekerjaannya.  Namun sebenarnya point 1 yaitu gaji karyawan sangat memegang peranan penting dalam menyokong point2 lainnya kecuali point 5 dan 7.  Bila gaji yang ia dapatkan besar, maka sudah pasti ia merasa terjamin kehidupannya sehingga point2 lainnya tidak menjadi masalah baginya.
Namun, ini sebenarnya tergantung dari kemampuan usaha anda dalam menggaji karyawan anda.

Mengelola Karyawan

Berikut beberapa tips dan trik yang mungkin bisa anda coba dalam mengelola dan menggaji karyawan :
  1. Carilah karyawan yang sesuai dengan bidang kerja yang anda jalankan, bila anda sembarang dalam mempekerjakan karyawan maka sudah pasti anda bakalan repot karena harus mengajarinya lagi atau justru ia kurang mood dalam bekerja
  2. Rancanglah sistem kepangkatan dan gaji, sehingga karyawan memiliki jenjang karir yang menjamin masa depan kerjanya
  3. Pelatihan, adakan pelatihan ataupun kegiatan yang menambah wawasan bagi karyawan dan utamakan yang bersifat menjaga loyalitasnya dan keakraban sesama karyawan (misal pelatihan manajemen kepemimpinan, manajemen kelompok, dan penambahan wawasan lainnya)
  4. Tunjangan, berikan tunjangan selain gaji misalnya tunjangan makan dan keluarga
  5. Rewards, penghargaan sangat penting untuk memacu dan menjaga kinerja karyawan.. misal bila target tercapai maka karyawan mendapatkan bonus 1x gaji atau lebih dari itu, biasanya kalau kurang dari gaji pokok efeknya agak kurang.  Dan penghargaan lainnya yang non komisi misal gelar karyawan teladan, karyawan disiplin, dan gelar lainnya.. kalau bisa jangan hanya satu orang tetapi beberapa orang sehingga yang lain termotivasi dan merasa ada kesempatan untuk mendapatkan gelar, berikan fasilitas dan pujian yang luar biasa kepada yang diberi penghargaan sehingga semakin memberi efek yang baik.
  6. Masa aktif, hal ini dimaksudkan agar terjadi regenerasi pegawai dan menjaga kestabilan kinerja.. sehingga yang sudah tua harus pensiun dan diganti yang muda.
  7. Manajemen organisasi yang baik, misal harus ada bidang2 atau seksi dalam pekerjaan tertentu.
  8. Perlindungan, keselamatan kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan akan lebih baik lagi bila bekerjasama dengan perusahaan asuransi atau jamsostek
  9. Menjaga silaturahmi antar karyawan termasuk pada keluarganya, jadikan karyawan benar2 merasa juga memiliki tempat kerjanya sehingga akan muncul kesetiaan pada tempat kerjanya.

Menentukan Gaji Karyawan

Gaji karyawan ditentukan dari beberapa hal diantaranya kepangkatan, masa kerja, kemampuan tempat usaha / perusahaan.  Kepangkatan dapat ditentukan dari riwayat pendidikan dan bidang yang diambilnya saat pertama masuk kerja.  Sebagai contoh saya mengumpamakan Toko Komputer yang memiliki rata2 omzet 25 juta perbulan.
Contoh :
Daftar Kepangkatan dan Gaji Pokok Toko Komputer SUSAHRUSAK
Klik Gambar untuk memperBESAR
Lulusan SD
Lulusan SMP
Lulusan SMA/SMK
Lulusan D2/D3
Lulusan S1
Lulusan S2

Pelatihan

Kegiatan yang tak kalah penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (karyawan) diantaranya adalah pelatihan.  Pelatihan ditujukan untuk menambah wawasan karyawan.. Kegiatan pelatihan ini sifatnya diwajibkan, dengan cara menjadikannya sebagai salah satu syarat untuk naik pangkat tertentu atau menjabat jabatan tertentu.
Kegiatan lainnya yaitu buku wajib, dimana karyawan diwajibkan untuk membaca beberapa judul buku yang telah di referensikan tergantung bidang pekerjaannya.  Misal Teknisi, buku wajibnya tentang sistem operasi dan troubleshooting… kemudian ada juga majalah bulanan atau mingguan wajib misalnya majalah komputer.

Buat struktur dan Bidang Pekerjaan

Untuk memudahkan mengatur kerja karyawan maka perlu dibuat bidang pekerjaan… misal untuk contoh diatas CV. KOMPUTER KITA yang bergerak di bidang servis dan penjualan komputer :
–          Bidang Administrasi dan Umum, mengatur semua administrasi perkantoran, yang terdiri dari seksi keuangan (mengurus keuangan/kasir), seksi kepegawaian (mengelola karyawan termasuk pengadaan pelatihan dan penyusunan kebutuhan pegawai), seksi publikasi (mengatur promosi dan iklan), seksi persuratan dan inventaris barang (mengurus keluar masuk surat dan barang investasi kantor)
–          Bidang Servis, bertugas sebagai pelayanan servis semua perangkat komputer yang terdiri dari seksi Hardware (komputer, elektronik umum, printer) dan seksi Software (mengurus instalasi dan servis ringan/berat)
–          Bidang Penjualan, bertugas melayani pelanggan di bagian depan dan bertanggung jawab terhadap semua barang yang diperjual belikan, mengatur stock barang, dan garansi.

Selalu Mereview Kinerja Karyawan

Anda harus selalu melakukan review pekerjaan karyawan, bisa dengan mengadakan pertemuan atau rapat yang diadakan sebulan sekali atau tiap tri wulan.  Ini dimaksudkan agar tetap menjaga kualitas kerja karyawan, dan mengetahui problema tiap bidang.  Kita juga dapat menegur karyawan yang menurun kinerjanya atau melakukan kesalahan berulang.
Intinya jalankan bisnis anda dengan sungguh2 dan berhati-hati, selalu ingat bahwa karyawan adalah ujung tombak kesuksesan anda.
Semoga Bermanfaat.
sumber:
https://fansmania.wordpress.com/2010/03/29/tips-trik-mengelola-dan-menentukan-gaji-karyawan/

Friday, June 27, 2014

Mengenal Jenis Tepung Terigu

Mari mengenal tepung terigu berikut yang umum tersedia di toko atau supermarket.


CAKRA KEMBAR
Tepung terigu berprotein tinggi (hard/strong flour), terigu ini cocok untuk membuat aneka roti dan mie.
Contoh aplikasi :Roti tawar, sandwich, burger, hot dog, mie tarik, mie ayam, mie kuning / hokian, mie instat, mie telor, mie lidi, martabak telor.
  
SEGITIGA BIRU
Tepung terigu dengan protein sedang(medium flour). Terigu untuk aneka makanan boleh dibilang ini adalah jenis terigu all purpose.

Contoh aplikasi :Brownies, bolu gulung, waffle, donut, martabak manis.


KUNCI BIRU
Tepung terigu dengan kandungan protein rendah (sofy/weak flour), terigu ini cocok untuk membuat aneka  kue kering, cake dan biscuit.

Contoh aplikasi :sponge cake, black forest, chocolate cake, lapis legit, pancake, chiffon cake, cookies, egg drop, marie biscuit.

Semoga bermanfaat...Salaam